Uduk Babi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Uduk Babi
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sejak kapan rendang punya agama? Pertanyaan ‘’slengekan’’ itu dilontarkan oleh pendakwah Miftah Maulana--atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah—mengomentari ribut-ribut soal masakan Padang menu rendang babi. 

Maunya sekadar ‘’gojek’’ atau bercanda, tetapi berbuntut serius karena menjadi viral dan membuat sekalangan orang merasa tersinggung, terutama warga Minangkabau.

Ribut-ribut soal rendang babi belum reda. Sekarang muncul lagi menu masakan nasi uduk dengan lauk babi. 

Seorang netizen mengunggah cerita mengenai pengalaman kulinernya di sebuah tempat kuliner di Jakarta yang menyajikan menu nasi uduk dengan lauk babi.

Tempat kuliner itu memakai nama ‘’Aceh’’ sebagai daya tarik marketing.

Sama dengan rendang yang identik dengan tradisi kuliner etnis Minangkabau di Sumatera Barat, nasi uduk sangat identik dengan tradisi kuliner Betawi di Jakarta. 

Nasi uduk merupakan olahan berbahan nasi yang diberi bumbu santan dengan tambahan daun salam, serai, cengkih, dan daun pandan. 

Nasi uduk disajikan dengan lauk yang bermacam-macam dari olahan daging dan ikan. 

Ribut-ribut soal rendang babi belum reda. Sekarang muncul lagi menu masakan nasi uduk dengan lauk babi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News