UIN Sunan Kalijaga Diharapkan Berperan Siapkan Generasi Muda yang Kuasai Iptek

"Bagaimana Islam is a progress, yang berkemajuan, maka Soekarno mendapat terang dari Islam dan kemudian berubah jiwanya tentang cita-cita Islam dalam pembebasan umat manusia yang tertindas dan itu dijadikan sebagai suatu energi penggerak bagi Soekarno dalam mencapai kemerdekaan Indonesia," jelas dia.
Namun, lanjut Hasto, Soekarno belum menemukan jawaban mengapa Indonesia menjadi bangsa terjajah dan terdapat rakyat miskin.
Kemudian Bung Karno merumuskan penjajahan terjadi akibat kapitalisme atau suatu sistem yang menghisap dan menciptakan ketidakadilan.
"Lalu Bung Karno belajar tentang sejarah peradaban nusantara dan peradaban dunia hingga melahirkan Pancasila yang seharusnya dijalankan secara progresif," papar pria kelahiran Yogyakarta itu.
Hasto memaparkan belajar dari tradisi intelektual Soekarno, gerakan Islam harus berperan dalam konteks politik pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa, yang membebaskan dari berbagai bentuk penjajahan.
“Karena bukankah Islam antipenindasan? Ini muncul dalam renungan kritis yang dilakukan oleh Soekarno. Atas dasar hal tersebut Soekarno menggandrungi pemikiran sosialisme Islam HOS Cokroaminoto,” tegas Hasto. (tan/JPNN)
Hasto menerangkan Indonesia hanya bisa menjadi hebat, apabila menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Prof. Adnan Hamid Resmi Pimpin Universitas Pancasila
- Universitas Bhayangkara Jakarta Raih Akreditasi Unggul
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Dukung Pendirian Universitas Sunan Gresik
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda