Ujaran Kebencian Makin Gila, Bayi Baru Lahir Pun Jadi Target

Ujaran Kebencian Makin Gila, Bayi Baru Lahir Pun Jadi Target
Asel, bayi pertama yang lahir di tahun baru 2018 disambut ujian kebencian oleh para rasis dan kalagan antimuslim. Foto: KAV/Votava/The New York Times

Kepala UNAOC Nassir Abdulaziz Al Nasser mengungkapkan bahwa simpati para pengungsi sama tingginya dengan tingkat xenophobia yang diarahkan ke mereka.

”Media sosial menjadi platform yang terbuka lebar untuk ujaran kebencian serta memfasilitasi penyebaran ide dan narasi negatif dengan cepat di dunia maya,” tegasnya.

Maraknya penggunaan media sosial memang membuat orang dengan mudah meluapkan kebenciannya di dunia maya. Berbeda dengan di dunia nyata yang masih ada rasa malu atau segan, di dunia maya orang bebas menjadi ”orang lain”. Menjadi pribadi yang berbeda. Alter ego. Sosok yang tersembunyi.

Negara-negara anggota UE serta perusahaan sosial media berusaha keras agar ujaran kebencian bisa ditekan. Berbagai alat baru digunakan Twitter, Facebook, WhatsApp, dan berbagai aplikasi media sosial lainnya untuk menekan ujaran kebencian.

Pada 1 Januari, UU anti ujaran kebencian juga mulai diterapkan di Jerman. Media sosial diminta memblokir akun-akun yang menyebarkan kebencian. Data tentang akun yang diblokir atau unggahan yang dihapus akan dirilis setelah UU itu berjalan selama enam bulan.

Namun, sebelum UU itu diterapkan, The Guardian melansir bahwa per bulan Facebook sudah menghapus 15 ribu konten yang dinilai melanggar aturan.

Dalam hitungan hari, akun milik Wakil Ketua Partai Alternative for Germany (AfD) Von Storch langsung menjadi korban penutupan.

Anggota parlemen yang seharusnya menjadi contoh masyarakat itu malah melontarkan ujaran kebencian kepada umat Islam hanya gara-gara kepolisian Kota Koeln menulis ucapan selamat tahun baru dengan berbagai bahasa. Termasuk bahasa Arab.

Bayi pertama yang lahir di Wina, Austira pada 2018 disambut ujaran kebencian dari para rasis dan kelompok anti-muslim

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News