Ujung-ujungnya, dari Ketum Parpol yang Kaya

Ujung-ujungnya, dari Ketum Parpol yang Kaya
Uang. Ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syabnikmat Nizam menilai, partai politik (parpol) yang modern merupakan kunci mempercepat kesejahteraan masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Keberadaan parpol sudah ada sejak lama di Indonesia, dan saat ini masih sulit melakukan fungsi-fungsi parpol. Maka perlu ada sebuah modernisasi.” ujar Syabnikmat, Selasa (5/4).

Pandangan Syabnikmat, diamini politikus Golkar Indra Bambang. Menurutnya, partai politik di Indonesia saat ini umumnya masih bersifat konvensional. Di mana masih dianggap sebagai sarana meramaikan Pilkada dan terkadang menjadi sumber pendapatan bagi kader-kader partai.

“Kalau hal ini diteruskan, maka peran dari Parpol sebagai penyalur aspirasi rakyat dan sebagai kebutuhan nasional tidak akan tercipta,” ujar Indra pada dialog yang digelar Puslitbang Kemendagri.

Selain masih bersifat konvensional, Indra menilai minimnya dana bagi partai politik juga merupakan permasalahan tersendiri. Padahal, agar parpol mampu berperan besar, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. 

"Ujung-ujungnya (dana bagi operasional parpol,red) dari pengusaha atau ketua umum parpol yang kaya, ini kan enggak masuk akal,” ujarnya.

Karena itu Indra berharap kondisi-kondisi yang ada, dapat segera diselesaikan. Sehingga tujuan keberadaan parpol dapat terwujud secara maksimal.(gir/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News