Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong

Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong
Anggota delegasi Ukraina turun dari helikopter untuk melakukan pembicaraan empat mata dengan perwakilan Rusia di Gomel, Belarus. (Reuters: Sergei Kholodilin/BelTA)

Para pejabat dari Rusia dan Ukraina telah mengakhiri pembicaraan perdamaian mereka dan akan kembali ke ibu kota masing-masing sebelum melakukan negosiasi kedua, menurut pernyataan penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.

Kantor presiden Ukraina mengatakan tujuan utama dari pembicaraan tersebut adalah permintaan gencatan senjata dan agar Rusia bisa menarik pasukannya kembali.

Delegasi tersebut melibatkan antara lain Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden, Mykhailo Podolyak.

Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, mengatakan "karena setiap jamnya konflik menyebabkan lebih banyak korban tentara Ukraina, kami sangat tertarik untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin".

"Namun, kesepakatan ini harus membawa keuntungan bagi kedua belah pihak," katanya.

Kremlin dan jajarannya menolak untuk menuturkan tujuan pembicaraan dari sisi Rusia.

Pertemuan tersebut berlangsung di tempat tinggal Rumyantsev-Paskevich di Gomel, Belarus.

"Teman-teman, presiden Belarus telah meminta saya untuk menyambut dan memfasilitasi tugas Anda sebaik mungkin," kata Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, saat membuka pertemuan tersebut, seperti yang diterjemahkannya di Twitter.

Delegasi Ukraina mengadakan pembicaraan dengan Rusia di Belarus, berharap agar kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai dan Rusia segera menarik pasukannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News