Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong

Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong
Anggota delegasi Ukraina turun dari helikopter untuk melakukan pembicaraan empat mata dengan perwakilan Rusia di Gomel, Belarus. (Reuters: Sergei Kholodilin/BelTA)

"Karena sudah disetujui para presiden (Volodymyr) Zelenskyy dan Putin, Anda bisa merasa aman."

Senin lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Uni Eropa untuk memperbolehkan Ukraina menjadi anggotanya sesegera mungkin melalui prosedur khusus untuk melindungi diri dari pasukan Rusia.

"Tujuan kami adalah untuk bersama dengan semua negara Eropa dan, yang paling penting, untuk mencapai kesetaraan. Menurut saya ini harusnya adil. Kami patut menerimanya," ujarnya dalam sebuah video pidato yang tersebar di media sosial.

Hari kelima perang

Pembicaraan tersebut terjadi di hari kelima perang.

Suara ledakan terdengar menjelang subuh di hari Senin waktu setempat ibu kota Kyiv dan kota Kharkiv, menurut keterangan pejabat Ukraina.

Usaha yang dilakukan angkatan darat Rusia untuk menyerang pusat perkotaan telah disambut dengan perlawanan.

Namun menurut laporan Interfax, menteri pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah mengepung kota Berdyansk dan Enerhodar di wilayah tenggara Zaporizhzhya dan daerah sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Kegiatan pembangkit listrik tersebut terus berjalan seperti biasa.

Ukraina juga menepis laporan bahwa pembangkit nuklir tersebut sudah jatuh ke tangan Rusia, menurut kantor berita tersebut.

Delegasi Ukraina mengadakan pembicaraan dengan Rusia di Belarus, berharap agar kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai dan Rusia segera menarik pasukannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News