Ukraina Gunakan AI Canggih Buatan Amerika, Tentara Rusia Tak Mungkin Lolos

Basis data itu dapat membantu Ukraina mengidentifikasi orang mati dengan lebih mudah daripada mencoba mencocokkan sidik jari dan berfungsi bahkan jika ada kerusakan wajah, tulis CEO Clearview Ton-That dalam suratnya kepada pemerintah Ukraina.
Surat Ton-That juga mengatakan bahwa teknologi Clearview dapat digunakan untuk menyatukan kembali para pengungsi yang terpisah dari keluarga mereka, mengidentifikasi operasi Rusia dan membantu pemerintah menghilangkan prasangka posting media sosial palsu terkait dengan perang.
Namun, dia tidak dapat memastikan bagaimana Kementerian Pertahanan Ukraina memanfaatkan teknologi tersebut.
Instansi pemerintah Ukraina lainnya diperkirakan akan ikut menggunakan Clearview dalam beberapa hari mendatang.
Clearview, yang klien utamanya di AS adalah instansi penegak hukum, tengah menghadapi gugatan pelanggaran hak privasi di Negeri Paman Sam terkait aktivitas pengumpulan data dari internet.
Perusahaan teknologi digital tersebut berdalih pengumpulan datanya mirip dengan cara kerja pencarian Google.
Namun, beberapa negara termasuk Inggris dan Australia menganggap praktiknya ilegal. (dil/jpnn)
Kementerian Pertahanan Ukraina mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) milik perusahaan Amerika Serikat, Clearview AI, untuk melawan tentara Rusia
Redaktur & Reporter : Adil
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Menko PMK Pengin UT Jadi Pusat Inovasi Teknologi AI
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia