UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045

Selain itu, Dendy menuturkan negara harus hadir dalam meningkatkan kapasitas SDM masyarakatnya dengan menekan biaya pendidikan semurah mungkin dengan kualitas yang unggul.
Dendy juga mengkritik soal pelatihan kartu prakerja yang belum membawa dampak yang signifikan.
“Kartu prakerja juga belum ada dampak yang signifikan. Jangan sampai hanya menjadi program yang menguntungkan elite saja tanpa memikirkan dan memastikan targetnya tercapai dan berhasil,” ujar Dendy.
Dendy juga menegaskan GMNI akan mengawal isu pendidikan termasuk UKT agar masyarakat terjangkau.
“Kami akan terus mengawal isu Pendidikan. Salah satunya soal kenaikan UKT yang mengancam masyarakat tidak bisa duduk di bangku perkuliahan karena mahalnya biaya kuliah,” ujar Dendy.(fri/jpnn)
Sekjen DPP GMNI Muh Ageng Dendy Setiawan mentatakan persoalan uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal akan berdampak pada pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Diktisaintek Berdampak Diluncurkan di Hardiknas 2025, Ini Harapan Mendiktisaintek
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- IKA UII Siap Berkontribusi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Wujudkan Visi Prabowo, Bupati Lahat Siapkan Generasi Emas Lewat Pengembangan SDM Unggul
- Ayu Aulia Bongkar Kebohongan Lisa Mariana soal Uang dari Ridwan Kamil
- GP Ansor Luncurkan LMS Ansor University untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045