Ukur Program Latihan dari Tes Medis

Ukur Program Latihan dari Tes Medis
Pebulu tangkis ganda M Ahsan saat menjalani tes medis/ Amjad

jpnn.com - JAKARTA- Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto menegaskan pelaksanaan tes medis enam bulan jelang tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 memiliki peran yang cukup penting. Hasil dari tes medis ini, lanjut Sucipto, nantinya akan menjadi starting poin peningkatan atlet di waktu yang tersisa menuju Olimpiade.

Menurut dia, mengelola atlet elit yang akan membela nama Indonesia di kancah dunia, memang tak lagi bisa mengandalkan cara lama. 

"Kalau diibaratkan, sekarang mengelola atlet itu harus dikawinkan keringat dan laboratorium," katanya saat ditemui di RSON Cibubur, Rabu (6/1).

Karena itulah, dalam kepengurusan Satlak Prima saat ini, ada tim penguatan prestasi yang dibentuk olehnya. Tujuan utama tim itu, untuk mengukur sejauh mana performa atlet dan menentukan apa yang dibutuhkan oleh atlet setelah melihat kondisi terkininya via rekam medis.

"Masing-masing cabor punya elemen khusus yang mempengaruhi prestasi, ini yang disebut key Performance factor, diketahuinya ya via evaluasi hasil mengukur keringat dan laboratorium tadi," tegasnya.

Dengan tes medis, lanjus Sucipto, kondisi atlet  diukur semua. Ada sepuluh cabor yang diproyeksikan lolos, sehingga perlu dimiliki profile medic dan perfomance. 

" Dari sini kami bisa jelaskan ke pelatih kebutuhan mereka apa, nanti pelatih yang mengkondisikan latihannya," papar dia.

Dengan investasi yang besar di dunia olahraga, Sucipto ingin pertanggung jawaban dalam performance dan ketertiban keuangan terlihat. Salah satu parameter keberhasilan program, bisa dilihat bagaimana perfamnce atlet dan bagaimana pemaksimalan penggunaan anggaran itu.

JAKARTA- Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto menegaskan pelaksanaan tes medis enam bulan jelang tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 memiliki peran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News