Umat Muslim Australia Antusias Menyambut Rencana Pembukaan Bank Syariah Pertama
Pasangan tersebut kini tinggal di rumah sewa di daerah Condell Park, Sydney, dengan keempat anaknya.
Reem mengatakan keseringan pindah rumah menjadi beban berat baginya.
"Kami sudah menikah 12 tahun ... saya kira dalam 12 tahun, kita sudah pindah rumah delapan sampai sembilan kali," katanya.
"Kami butuh stabilitas dalam hidup."
Bagaimana prosedurnya?
CEO Bank Islam Australia Dean Gillespie mendeskripsikan skema pembiayaan pembelian rumah sebagai "model kepemilikan bersama", di mana nasabah dikenakan biaya sewa dari properti untuk membeli saham kepemilikan bank, bukan bunga.
"[Nasabah] bisa mulai dengan deposit 20 persen ... yang artinya mereka sudah bisa memiliki 20 persen rumahnya dan bank akan memiliki 80 persen sisanya," katanya.
"Yang bisa dibeli [nasabah] adalah saham dari properti tersebut dari waktu ke waktu."
Sementara nasabah membayar sewa, saham mereka untuk properti itu juga naik, sampai mereka menjadi pemilik seutuhnya.
Mimpi mempunyai rumah di Australia tadinya hampir terlihat jauh dari harapan bagi keluarga Alameddines karena membayar bunga dilarang dalam ajaran Islam
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis