UMP Papua Barat Dianggap Tak Masuk Akal

UMP Papua Barat Dianggap Tak Masuk Akal
UMP Papua Barat Dianggap Tak Masuk Akal
Ditambahkannya, tahun 2011 Serikat Buruh di Papua Barat bangga karena waktu mengikuti Kongres di Jakarta diketahui jika UMP Papua Barat yang paling tinggi, dan tentunya hal ini tidak terlepas dari keputusan Gubernur Papua Barat dan juga dewan pengupahan pada waktu itu yang bekerja dengan maksimal. “UMP DKI Jakarta mengalami kenaikan sebegitu tinggi, mengapa kita di Papua Barat dan Papua pada umumnya yang tahun kemarin memiliki UMP tertinggi hanya naik 3,35 persen, malah UMP baru kita jauh dibawah UMP Jakarta,” tandas Niko seraya mengatakan padahal harga kebutuhan pokok di Papua Barat sangat tinggi dibandingkan dengan di Jakarta, dan seharusnya UMP di Papua Barat lebih tinggi dibandingkan UMP DKI Jakarta.

Niko menambahkan, pihaknya dari serikat buruh sangat menyesalkan kenaikan UMP Papua Barat yang begitu kecil, padahal menurut perhitungan pihaknya, upah yang layak di Papua Barat sebesar Rp 1.750.000,-. “Rekan-rekan serikat buruh yang ada di Papua Barat berencana melayangkan surat ke Carateker Gubernur sebagai bentuk protes kenaikan UMP yang begitu kecil, sementara kebutuhan hidup di Papua Barat sangat tinggi,” tegas Niko.(rat)
Berita Selanjutnya:
Tujuh Jembatan Dibakar

SORONG - Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Papua Barat yang hanya naik 3,35 persen, dinilai sangat kecil oleh Serikat Buruh yang ada di Papua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News