Unas di Kertas, Ini Masalah-masalah yang Muncul

Unas di Kertas, Ini Masalah-masalah yang Muncul
Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - MADIUN - Pelaksanaan unas berbasis kertas (paper based test/PBT) untuk SMA sederajat di hari pertama, diwarnai masalah-masalah klasik.

Antara lain  soal kurang dan tertukar, peredaran kunci jawaban, bocoran soal ujian, hingga guru yang membantu siswa supaya nilai unas sekolah terkatrol masih bermunculan.
    
Jawa Pos Radar Madiun melaporkan, di Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti Pagotan, Geger, Kabupaten Madiun, unas harus molor 1,5 jam. Gara-garanya, amplop yang semestinya berisi naskah bahasa Indonesia ternyata diisi naskah ujian sosiologi.

Padahal, jadwal mata pelajaran sosiologi seharusnya pagi ini. Panitia pun kelabakan mencari naskah cadangan di beberapa sekolah.
       
Untungnya, naskah soal sosiologi itu belum dibagikan kepada 15 siswa jurusan IPA di sekolah tersebut. "Setelah panitia membuka amplop dan melihat isinya sosiologi, naskah tidak jadi dibagikan," terang Kepala MA Tri Bhakti Handrias Bawan kemarin (13/4).
         
Soal bahasa Indonesia akhirnya didapat pukul 09.00, setelah mengambil cadangan naskah di SMAN 1 Geger. "Waktu untuk mengerjakan bahasa Indonesia akhirnya molor. Namun, siswa masih punya waktu cukup karena jam kedua masih jeda istirahat selama satu jam," ujar Handrias. (wan/owi/ina/fim/jpnn/kim)

 


MADIUN - Pelaksanaan unas berbasis kertas (paper based test/PBT) untuk SMA sederajat di hari pertama, diwarnai masalah-masalah klasik. Antara lain 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News