Undang-Undang Baru China Sungguh Keterlaluan, Filipina: Ini Ancaman Perang

Klaim China atas 90 persen jalur perairan yang penting secara strategis dibatalkan oleh pengadilan arbitrase internasional pada 2016, tetapi China tidak mengakui putusan itu.
China mempertahankan keberadaan penjaga pantai di ratusan kilometer dari daratannya, dekat pulau yang disengketakan dan sering kali di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tetangganya.
Beberapa negara tetangga menuduh kapal-kapal penjaga tersebut berperilaku agresif, seperti mengganggu aktivitas penangkapan ikan dan eksplorasi energi.
Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei juga bersaing dengan China menyangkut klaim di Laut China Selatan.
Protes Filipina terjadi beberapa hari setelah sekutunya, Amerika Serikat, mengirim kelompok kapal induk melalui jalur perairan tersebut untuk mempromosikan kebebasan laut.
China pada Selasa (26/1) mengatakan akan mengadakan latihan militer sendiri minggu ini.
Sehari sebelumnya, juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan Filipina berharap tidak ada negara yang akan melakukan apa pun untuk meningkatkan ketegangan. (ant/dil/jpnn)
Undang-Undang baru China, yang mengatur tentang kewenangan penjaga pantai, membuat Filipina murka
Redaktur & Reporter : Adil
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Detik-Detik Penangkapan Kapal Ikan Filipina di Talaud
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China