Underpass Kemayoran Lenyap Ditelan Banjir Tujuh Meter

Underpass Kemayoran Lenyap Ditelan Banjir Tujuh Meter
Jalan bawah tanah atau underpass Kemayoran di persimpangan Jalan HBR. Motik Kemayoran Jakarta terlihat tenggelam, Selasa (25/2). Foto: Mentari Dwi Gayati

jpnn.com, JAKARTA - Underpass Kemayoran kembali tergenang banjir, Selasa (25/2). Bahkan, banjir yang terjadi kali ini lebih parah dari yang terjadi sebelumnya.

Underpass yang menghubungkan kawasan Rumah Susun Kemayoran dan Sekolah Internasional Gandhi ini seakan lenyap ditelan air dengan kedalaman diperkirakan mencapai tujuh meter.

"Ketinggian tiang saja capai lima meter, kalau meluap sampai keluar begini bisa tujuh meter," kata Indra, salah satu Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di lokasi Underpass Kemayoran Jakarta.

Indra menjelaskan bahwa underpass Kemayoran baru saja surut setelah air dipompa keluar ke saluran jalan pada Senin (24) pagi. Namun, underpass kembali digenang banjir pada Selasa dini hari setelah hujan deras tidak kunjung berhenti.

Dalam pantauan, lokasi di sekitar underpass hanya dipasang garis pembatas berwarna kuning-hitam untuk mencegah warga tidak mendekat ke kawasan tersebut.

Jalan raya di sekitar underpass pun digenang banjir dengan kedalaman rata-rata 50-60 cm. Namun, sejumlah kendaraan baik motor, maupun mobil di Jalan HBR Motik masih lalu-lalang melintas.

Sementara itu hingga pukul 10.00 WIB, belum ada bantuan pompa untuk segera menyurutkan banjir. Setidaknya sepuluh petugas PPSU dari Kelurahan Kebon Kosong telah berjaga sejak pagi untuk memantau banjir.
"Pompa belum datang karena percuma juga saluran untuk pembuangannya masih banjir. Kalau saluran udah surut, baru bisa dipompa. Sampai sekarang kami masih menunggu arahan," kata Indra.

Di sisi lain, banyak warga yang mengabadikan momen banjir ini dengan mengambil foto "selfie. Anak-anak juga terlihat puas bermain sambil berenang. (ant/dil/jpnn)

Underpass Kemayoran kembali tergenang banjir, Selasa (25/2). Bahkan, banjir yang terjadi kali ini lebih parah dari yang terjadi sebelumnya.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News