Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan Indonesia butuh strategi baru dalam pemberantasan korupsi.
Pasalnya, dia menilai metode dan strategi yang diterapkan dalam pemberantasan korupsi sekarang terbukti tidak efektif.
Bamsoet menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan pemberantasan korupsi di Indonesia yang minim progres.
Meski sudah puluhan tahun dilaksanakan, pemberantasan korupsi tampaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Sementara skala kerugian negara yang ditimbulkan justru semakin membesar.
"Sangat miris, saat pemerintah bekerja keras mewujudkan target efisiensi anggaran yang ‘hanya’ Rp 306 triliun, pengungkapan beberapa kasus korupsi yang baru justru memperlihatkan nilai kerugian negara yang luar biasa besarnya dan sulit diterima akal sehat," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (28/2),
Bamsoet mengungkapkan nilai korupsi era sekarang masuk skala triliunan rupiah.
"Bayangkan, sebuah kasus korupsi bisa mengakibatkan negara rugi hampir Rp 1.000 triliun," imbuhnya.
Bamsoet ungkap keprihatinan terhadap perkembangan pemberantasan korupsi di Indonesia yang minim progres, tetapi skala kerugian negara justru semakin membesar
- Yunus Wonda Diminta Bertanggung Jawab di Kasus PON XX Papua
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- Eks PJ Wali Kota Pekanbaru dan 2 Anak Buahnya Akui Terima Gratifikasi Miliaran Rupiah
- Dibui 19 Tahun, Terdakwa Kasus Korupsi Timah Meninggal Dunia
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku
- Hakim Tersangka Suap Sembunyikan Rp 5,5 Miliar di Kolong Kasur, MA Kena Sentil