Ungkap Kongkalingkong 3 Lelang Proyek Pelabuhan di Kemenhub
Rabu, 08 Agustus 2012 – 20:14 WIB
JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar aksi demontrasi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Aksi ini menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengungkap dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Laut dan Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub. Jika ditelusuri kata Haris ada ikut campur dari Dirjen Perhubungan laut dan Direktur Pelabuhan dan Pengerukan. “Kami mendesak agar membatalkan kontrak di tiga pelabuhan tersebut, pelelangan ulang dilaksankan terhadap ketiga paket tersebut, dan mencopot Dirjen Perhubungan Laut dan Direktur Pelabuhan dan pengerukan, kemudian meminta panitoa pengadan diperiksa dan diproses hukum,” tegasnya.
Bentuk korupsi yang dimaksud Kamerad adalah pemenangan tender kepada dua perusahaan, PT Tiba Indah dan PT Putri Salju yang mendapat 3 proyek tender sekaligus. Proyek itu masing-masing pekerjaan di Pelabuhan Sangatta, Kutai Timur , pekerjaan di Pelabuhan Tanjung Redeb dan Pekerjaan pelabuhan Tanah Tidung.
Baca Juga:
“Dalam ketiga pekerjaan tersebut diduga terjadi indikasi KKN, karena nilai penawarannya 99,8 persen dari nilai anggaran. Bahkan ada juga yang 100 persen dan ini mengi ndikasi ada persengkokolan monopoli busuk antara pemenang tender dengan panitia pengadaan,” kata Presidium Kamerad, Haris Pertama dalam orasinya, Rabu (8/8).
Baca Juga:
JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar aksi demontrasi di Kementerian
BERITA TERKAIT
- Sekjen Kemnaker: Jadikan PTSA Sarana Ciptakan Pelayanan Publik yang Lebih Baik dan Cepat
- KPAI Dorong Pemerintah Blokir Gim Tidak Sesuai Aturan
- Talkshow Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial Sukses Digelar di Ternate
- Sekjen Kemendagri Ungkap Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemda Berdasarkan LPPD
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama