Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok

Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok
UNSW telah memberhentikan sejumlah staff karena penghasilannya yang menurun dari mahasiswa internasional, yang kebanyakan berasal dari China. (AAP: Dean Lewins)

Artikel yang dimuat di situs Hukum UNSW menyuarakan jika China membutuhkan tekanan internasional untuk mengakhiri kesalahan yang terjadi di Hong Kong, yang juga mengutip Elaine Pearson.

Elaine mengatakan artikel tersebut sempat dihapus dari situs UNSW Sabtu lalu, namun sekarang bisa diakses kembali.

Mahasiswa China diketahui melaporkan tulisan ini kepada kedutaan China dan meminta agar pihaknya mendesak universitas tersebut untuk menghapus artikel dan unggahan yang berkaitan dengannya.

Elaine mengatakan sedang menunggu klarifikasi dari UNSW tentang apa yang sebenarnya terjadi.

'Melindungi hak asasi tidak kontroversial'

"Saya tidak menulis artikel itu … saya memiliki pandangan tentang apa yang terjadi di Hong Kong dan apa yang seharusnya dilakukan oleh komunitas internasional," kata Elaine.

"Pandangan ini jelas sekali menyinggung pendukung Partai Komunis China yang secara agresif dan beramai-ramai mendesak universitas untuk menghapus berita tersebut."

Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok Photo: Elaine Pearson, direktur 'Human Rights Watch' di Australia mengatakan bahwa China adalah "penganggu" dan Australia harus menghentikannya. (ABC)

 

Tabloid 'Global Times', yang dikelola China, melaporkan penghapusan unggahan di Twitter tersebut "tidak membuat puas mahasiswa China" dan "mereka masih bernegosiasi dengan universitas, memohon permintaan maaf atas unggahan Twitter tersebut".

University of New South Wales (UNSW) menerima kritik setelah menghapus unggahan di Twitter yang bernada kritis terhadap Beijing

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News