Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok

Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok
UNSW telah memberhentikan sejumlah staff karena penghasilannya yang menurun dari mahasiswa internasional, yang kebanyakan berasal dari China. (AAP: Dean Lewins)

"Sangat mengkhawatirkan menyaksikan universitas Australia menyerah pada tekanan dan mengabaikan nilai kebebasan akademis dan berpendapat di kampus," ujar salah satu Senator dari negara bagian Victoria, James Paterson.

"UNSW sayangnya menjadi contoh bagaimana hubungan dengan Partai Komunis China menjatuhkan universitas [di Australia]."

Sementara Senator dari Partai Buruh, Tony Sheldon, mengunggah di akun Twitter-nya: "Bagaimana bisa @UNSW menyebut dirinya sebuah universitas dengan mengizinkan hal seperti ini terjadi? Di saat pendapat yang patut dihormati dari @PearsonElaine dan @hrw disensor, kita menghadapi masalah besar."

External Link: @senator_sheldon tweet: How can @UNSW call itself a university if they allow this to happen?

 

"Ini benar-benar adalah dampak buruk dari penyensoran yang dipaksakan sehingga artikel berdasarkan fakta tentang situasi mengerikan di Hong Kong, harus dihapus tanpa alasan yang jelas oleh @UNSW, atas dasar ketakutan," demikin unggahan lainnya dari wakil editor majalah 'Foreign Policy', James Palmer, di Twitter.

Dalam artikel tersebut, Elaine menyebut pengenalan hukum nasional kontroversial di Hong Kong sebagai "lonceng kematian bagi 'sebuah negara dengan dua sistem'".

Pernyataan tersebut merujuk pada sebuah sistem yang seharusnya memberikan otonomi lebih besar kepada Hong Kong, setelah kepemimpinannya diserahkan dari Inggris kepada China di tahun 1997.

Beberapa remaja ditangkap di Hong Kong di bawah hukum baru tersebut pekan lalu.

University of New South Wales (UNSW) menerima kritik setelah menghapus unggahan di Twitter yang bernada kritis terhadap Beijing

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News