Untuk Sementara Prajurit TNI Dilarang Masuk Stadion

Untuk Sementara Prajurit TNI Dilarang Masuk Stadion
Kerusuhan Suporter Persita dengan pendukung PSMS dalam lanjutan 16 besar pertandingan. Liga 2 antara Persita vs PSMS di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Rabu (11/10). PSMS berhasil mengalahkan Persita dengan Skor 1 - 0. Foto : Friederich

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melarang prajurit TNI masuk ke stadion, setelah salah satu anggota La Viola (fan Persita Tangerang), Banu Rusman meninggal akibat buntut dari bentrok yang terjadi di laga Liga 2 antara Persita vs PSMS Medan, di Stadion Mini Cibinong, Rabu (11/10) lalu.

Tewasnya suporter berusia 17 tahun itu memiliki keterkaitan kuat dengan korps baju loreng. Para prajurit itu memang sengaja didatangkan untuk mendukung penggawa PSMS Medan yang saat itu bertandang ke markas Persita di Stadion Mini, Cibinong, Bogor. Mereka kemudian bentrok dengan La Viola di ujung laga, yang mengakibatkan Banu tewas serta 18 suporter mengalami luka parah. 

Sebagai pimpinan otoritas tertinggi sepak bola tanah air sekaligus Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Edy mengaku bahwa dia sangat menyesali insiden tersebut. Sebagai rasa penyesalannya itu, dia memutuskan untuk melarang seluruh prajurit TNI untuk masuk mendukung tim sepak bola di dalam stadioin.

"Saya sendiri mengungkapkan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban yang ditinggalkan. Dan untuk sementara saya tidak akan mengizinkan suporter dari prajurit untuk masuk ke dalam stadion," kata Edy kemarin (13/10).

Dia menambahkan akan mencari tahu penyebab kerusuhan tersebut, dan berjanji akan memberikan tindakan tegas bagi sang pelaku. "Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat bukan sebaliknya," ujarnya.

Sementara itu, sebagai bentuk rasa duka, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono sudah datang ke rumah Almarhum sekaligus menjenguk para korban luka di rumah sakit RSUD Cibinong, Kamis (12/9) kemarin. Kedatangan Joko tersebut semata-mata hanya untuk meringankan duka yang dirsakan oleh para korban. 

Dalam perkembangan yang sama, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, mereka juga akan bertindak cepat untuk mengambil keputusan terkait kejadian tersebut. "Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah bagiannya komisi disiplin kompetisi.  Jadi, dalam waktu dekat, Komisi Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Tisha. (ben)


Buntut dari tewasnya seorang suporter berusia 17 tahun usai laga Persita vs PSMS.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News