Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan

Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan
Tenaga kesehatan (nakes). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, BUKITTINGGI - Satuan Tugas Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar Bukittinggi (RSAM) melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal belum dibayarnya hak tenaga kesehatan (nakes).

"Kami memperjuangkan hak jasa medis sekitar 100 orang tenaga kesehatan hingga dokter spesialis," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 RSAM Deddy Herman dikutip dari Antara, Selasa (20/6).

Deddy menjelaskan surat itu telah diterima Kementerian Sekretariat Negara tertanggal 29 Mei 2023.

Selain itu, surat serupa juga dikirimkan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kementerian Koordinator bidang Polhukam, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam surat itu, dia menjelaskan dalam hal perhitungan dan pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 oleh manajemen RUSD Achmad Mochtar Bukittinggi kepada tenaga medis, dilakukan secara tidak profesional dan proporsional.

Selain itu, pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku dan cenderung sewenang-wenang oleh para pengambil keputusan.

Suara lantang yang diupayakan itu, kata dia, merupakan langkah konkret untuk memperjuangkan hak-hak materiel kepada para tenaga medis, termasuk tim Satgas Covid-19 RUSD Achmad Mochtar Bukittinggi yang seharusnya diberikan secara penuh sesuai dengan amanah negara.

"Karena meninggalkan keluarga, anak, istri segala macam, dan meninggalkan semuanya untuk melayani pasien Covid, tolong berikanlah jasa medisnya yang sesuai dengan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia," katanya.

Sejumlah nakes dan dokter yang bertugas selama Covid-19 di Bukittinggi diduga ditilap dan tak dibayarkan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News