Upaya Forkominhan Tingkatkan Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia
“Ini berdasarkan pengalaman saya dalam kontraktor pertahanan dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, saya akrab dengan pengadaan, akuisisi, regulasi regional, dan lainnya,” ungkapnya.
Lebih jauh Prof Kim juga menjelaskan tentang pengadaan bersama yang melibatkan 28 negara.
"Transformasi Korsel menjadi seperti saat ini tidak semata-mata karena industri pertahanan, tetapi juga melibatkan kemauan politik, strategi, dan yang sangat penting rencana ekonomi yang dieksekusi setiap lima tahun," tegasnya.
“Pemerintah memfokuskan industri selama periode tertentu, mendorong konglomerat besar untuk berspesialisasi, sehingga menghindari persaingan internal. Alokasi sumber daya nasional yang strategis ini adalah kebijakan kunci."
"Sebelum mencoba klaster pertahanan, Korea memulai kompleks industri, aspek penting untuk memahami perkembangannya,” ujar Prof Kim.
Selain Prof. Kim perwakilan dari Korsel dalam FGD, Forkominhan juga turut mengundang pembicara Toufik Bawazier dari Kementerian Perindustrian RI yang diwakili oleh Andi Komara selaku pembicara.
Andi Komara, mengatakan sejatinya pemerintah dan pelaku industri paham industri pertahanan nasional sangatlah unik, karena konteks menciptakan produk pertahanan sangatlah kompleks. (rdo/jpnn)
Forum Komunikasi Industri Pertahanan (Forkominhan) telah sukses menggelar forum diskusi berskala nasional mengenai kemandirian industri pertahanan Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Prabowo Menerima Telepon Presiden Korsel, Ini yang Dibicarakan
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman