Upaya Kementan Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Selama Ramadan dan Idulfitri 2021

Upaya Kementan Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Selama Ramadan dan Idulfitri 2021
Pedagang di pasar tradisional. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

"Tantangan sekarang itu mau tidak mau harus melakukan intervensi, di mana yang surplus harus menyuplai yang defisit. Kami buka juga operasi pasar online seperti Pastani yang bekerja sama dengan berbagai start-up. Selanjutnya kami kontrol secara rutin agar tidak ada gejolak," kata dia.

Agung menambahkan pemerintah melalui Kementan sudah melakukan pembinaan terhadap ribuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar menyediakan produk pascapanen.

Tujuannya, agar masyarakat terbiasa dengan makanan olahan sehingga tidak ada makanan sisa yang terbuang percuma.

"Sekarang posisinya konsumsi produk olahan itu 30 persen, sedangkan sisanya, yakni 70 persen adalah produk fresh. Saya kira ini terbalik dengan negara maju di Eropa atau Amerika. Kami kembangkan UMKM agar melakukan pengolahan, sehingga tidak ada makanan yang terbuang," kata dia.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman mengaku setuju dengan konsep online dan pembinaan UMKM yang dilakukan Kementan.

Menurut dia, langkah tersebut merupakan langkah tepat dalam menekan angka impor melalui konsumsi makanan yang tidak terbuang secara percuma.

Oleh karena itu, lanjut dia, petani harus belajar proses pascapanennya, sehingga makanan itu bertahan lebih lama.

Adhi mengapresiasi kebijakan BKP Kementan terhadap lapangan pasar melalui online. Saat ini pasar online terus bergairah dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen menjaga stabilitas harga bahan pokok jelang ramadan dan Idulfitri 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News