Upaya Penyelamatan Pilot Selandia Baru Gagal, Eskalasi Konflik Bersenjata di Papua Meningkat

Upaya Penyelamatan Pilot Selandia Baru Gagal, Eskalasi Konflik Bersenjata di Papua Meningkat
New Zealand pilot Philip Mehrtens has been held captive by rebels in Indonesia's Papua region for more than a month. (Supplied)

Dia menjelaskan bahwa para pemberontak menyerang pasukan TNI saat mereka menyisir daerah yang dekat dengan posisi pilot dan penculiknya.

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyatakan para pejuang kelompok itu melakukan serangan sebagai bentuk balas dendam atas pembunuhan dua pemberontak dalam baku tembak dengan pasukan Indonesia bulan lalu.

Sebby menyebut sedikitnya sembilan anggota pasukan elit TNI dari Kopassus dan Kostrad tewas dalam serangan hari Sabtu (15/04).

Dia mendesak mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militernya di seluruh wilayah Papua.

Menurut Sebby, TPNPB telah mengajukan tawaran negosiasi dengan Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk pembebasan Phillip, tapi mengatakan mereka tidak mendapatkan tanggapan.

"Pemerintah Indonesia harus menghentikan operasi keamanannya di Papua dan bersedia bernegosiasi dengan para pemimpin kami dengan mediasi pihak ketiga yang netral dari badan PBB," kata Sebby.

Klaim 12 mayat prajurit TNI belum dievakuasi

Dalam siaran pers Kepala Staff Umum TPNPB Terryanus Satto yang diterima ABC Indonesia, Senin (17/04), disebutkan bahwa pimpinan TPNPB Daerah Pertahanan III Ndugama Derakma Papua Perek Jelas Kogeya melaporkan pasukannya menembak mati 13 anggota TNI dan merampas senjata dan amunisi mereka.

Disebutkan, Perek Kogeya mengatakan baru satu mayat prajurit TNI yang dievakuasi sedangkan 12 jenazah lagi belum dievakuasi.

Perbedaan jumlah korban tewas versi TNI dan TPNPB-OPM mewarnai konflik antara keduanya di Nduga, Papua, Sabtu (15/04) pekan lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News