Update Pencarian Eril, KBRI Sebut Ada Sedikit Gangguan, Ternyata

Update Pencarian Eril, KBRI Sebut Ada Sedikit Gangguan, Ternyata
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menjelaskan kendala yang dihadapi Tim SAR dalam upaya pencarian Emmeril Kahn Mumtadz. Foto: Instagram @Emmerilkahn

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menjelaskan kendala yang dihadapi Tim SAR dalam upaya pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz.

Kendala utama dalam pencarian Eril ialah kondisi dinamis Sungai Aare. Sebab, beberapa lokasi di Swiss mengalami hujan dengan badai dalam beberapa waktu terakhir.

Muliaman mengungkapkan debit air di Sungai Aare pada saat kejadian terseretnya Eril ke arus sungai mencapai sekitar 200 meter kubik per detik.

"Debit air ini berubah setiap hari, tergantung pada intensitas pencarian gletser dari pengunungan di Bern yang dipengaruhi oleh hujan dan kenaikan suhu udara di pegunungan," kata Muliaman dalam konferensi pers, Senin (6/6).

Dia mengatakan volume air masih tinggi dengan kekeruhan air yang juga dinilai masih tinggi pada beberapa hari masa pencarian Eril.

Kekeruhan air Sungai Aare terjadi karena unsur partikel salju yang mencair.

"Jumat kemarin, kami mendapat laporan bahwa debit air mencapai sekitar 150 meter kubik per detik atau lebih kecil dibandingkan dengan debit air pada saat kejadian hilangnya Eril," tutur Muliaman.

Memasuki pencarian hari keduabelas, tim SAR yang tergabung dari kopolisian, polisi paritim, dan pemadam kebakaran masih melakukan pencarian Eril.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menjelaskan kendala yang dihadapi Tim SAR dalam upaya pencarian Emmeril Kahn Mumtadz.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News