Urung Salat karena Imam Perempuan
Selasa, 13 Agustus 2013 – 11:11 WIB
Rasekh pun buru-buru mengamini pendapat rekannya tersebut. Dia menuturkan, kaum muslim tidak bisa seenaknya mengubah aturan yang selama ini berjalan demi kepentingan mereka sendiri.
Kontroversi itulah yang membuat sekitar 500 orang yang tercatat sebagai jamaah IMI masih tersebar. Mereka hanya bisa berdiskusi secara online, yakni melalui e-mail. Namun, mereka juga sering mengadakan pertemuan berskala kecil yang terdiri atas belasan orang. "Saya sadar bahwa publik akan bereaksi dengan sesuatu yang kami yakini ini. Semua orang butuh beradaptasi," ucap Sophia, jamaah IMI asal Prancis. (AFP/hep/c18/tia)
Jumlah umat muslim di Benua Biru semakin bertambah. Seiring dengan berjalannya waktu, paham Barat mulai bersinggungan dengan norma-norma Islami.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan