Urung Salat karena Imam Perempuan
Selasa, 13 Agustus 2013 – 11:11 WIB

Foto: news.naij.com
Rasekh pun buru-buru mengamini pendapat rekannya tersebut. Dia menuturkan, kaum muslim tidak bisa seenaknya mengubah aturan yang selama ini berjalan demi kepentingan mereka sendiri.
Kontroversi itulah yang membuat sekitar 500 orang yang tercatat sebagai jamaah IMI masih tersebar. Mereka hanya bisa berdiskusi secara online, yakni melalui e-mail. Namun, mereka juga sering mengadakan pertemuan berskala kecil yang terdiri atas belasan orang. "Saya sadar bahwa publik akan bereaksi dengan sesuatu yang kami yakini ini. Semua orang butuh beradaptasi," ucap Sophia, jamaah IMI asal Prancis. (AFP/hep/c18/tia)
Jumlah umat muslim di Benua Biru semakin bertambah. Seiring dengan berjalannya waktu, paham Barat mulai bersinggungan dengan norma-norma Islami.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza