Urus Visa Umrah Wajib Rekam Biometrik, Biaya Rp 120 Ribu

Urus Visa Umrah Wajib Rekam Biometrik, Biaya Rp 120 Ribu
Lukman Hakim Syaifuddin. Ilustrasi Foto: Charlie/Indopos/dok.JPNN.com

Perekaman biometrik untuk mengurus visa umrah sudah disampakan secara resmi oleh kedutaan besar Arab Saudi di Jakarta. Aturan ini berlaku mulai 14 Muharram 1440 H atau 24 September 2018. Ketentuan biometrik tidak hanya untuk visa umrah. Tetapi juga visa lain untuk kepentingan masuk ke Saudi.

Saat ini layanan biometrik dilaksanakan oleh VFS TasHeel yang memiliki 34 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. VFS TasHeel dinilai memiliki kapasitas karena telah melakukan perekaman sidik jari lebih dari enam tahun. Selain itu juga berpengalaman lebih dari 80 tahun untuk urusan paspor.

Proses perekaman biometrik untuk pengurusan visa umrah melalui perusahaan VFS TasHell di Jakarta sudah berlaku sejak Senin (1/10) lalu. Di Jakarta layanan ini dibuka di Epicentrum Walk (Epiwalk), Kuningan. Syarat untuk bisa melakukan biometrik itu harus membawa paspor, surat keterangan dari travel umrah, dan biaya Rp 120 ribu/orang. Dalam proses biometrik tersebut, setiap calon jamaah akan diambil sidik jari dan direkam retinanya.

Layanan ini menuai keberatan dari pihak travel. Rencananya hari ini (3/10) sejumlah travel umrah bakal menggelar aksi demonstrasi di Jakarta. Salah satu tujuan demo adalah kantor kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Diantara protesnya adalah karena proses ini menimbulkan biaya tambahan. Selain itu juga tidak efektif bagi jamaah yang tinggal jauh dari pusat kota.

Layanan biometrik untuk visa umrah itu dibuka di sepuluh kantor utama. Seperti di Aceh, Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Selain itu dibuka di daerah lain seperti di Pekanbaru, Cirebon, Jogjakarta, Malang, dan Banyuwangi. (wan)


Kemenag akan meminta penjelasan dari perwakilan Arab Saudi di Jakarta terkait kebijakan visa umrah itu.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News