Urusan Agama Jangan Dipakai Menyerang Lawan Politik

Urusan Agama Jangan Dipakai Menyerang Lawan Politik
Wakil Ketua MPR Mahyudin saling bertukar cinderamata dengan Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini, pada sosialisasi empat pilar di Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/8). Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com, BOGOR - Seluruh elemen bangsa diingatkan senantiasa menghormati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Karena Pancasila tidak hanya mempersatukan, namun juga menjamin kebebasan, termasuk dalam memeluk agama dan keyakinan masing-masing.

"Berarti urusan agama di politik sebenarnya sudah selesai. Enggak boleh dibawa-bawa apalagi digunakan menyerang lawan politik dalam pemilihan kepala daerah," ujar Mahyudin pada sosialisasi empat pilar di Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/8).

Mahyudin mencontohkan pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, agama terkesan diseret-seret pada panggung politik.

"Mestinya kalau kita yakin dengan agama kita, jangan mengkafirkan orang lain. Kadang yang tak rajin salat justru yang paling rajin (mengkafirkan orang lain,red)," ucapnya.

Politikus Golkar ini kemudian mengelompokkan ada tiga jenis negara di dunia ini. Yaitu negara yang banyak bicara dan banyak bekerja. Contohnya seperti Amerika dan sejumlah negara di Eropa.

Kehidupan masyarakatnya cukup sejahtera. Kemudian negara yang banyak bicara namun sedikit bekerja. Serta negara yang sedikit bicara dan sedikit bekerja.

"Saya kira Indonesia tidak masuk pada salah satu dari tiga jenis ini. Karena saya melihat lain yang dibicarakan lain yang dikerjakan. Misalnya ekonomi Pancasila, tapi yang justru digunakan ekonomi liberal," kata Mahyudin.

Seluruh elemen bangsa diingatkan senantiasa menghormati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News