Usai Hari Raya Nyepi, Volume Sampah di Daerah Ini Naik 40 Persen

Usai Hari Raya Nyepi, Volume Sampah di Daerah Ini Naik 40 Persen
SMAPAH MENUMPUK: Kondisi sampah pascalibur Nyepi di Buleleng mengalami peningkatan tajam. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, BULELENG - Usai Perayaan Hari Raya Nyepi, volume sampah di Kabupaten Buleleng justru meningkat tajam.

Bahkan, kenaikan volume sampah diperkirakan mencapai 30-40 persen dari volume normal.

Seperti dibenarkan Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Dikonfirmasi, Jumat (8/3) ia tak menampik dengan meningkatnya volume sampah setelah perayaan Nyepi.

BACA JUGA: Dibutuhkan Dorongan dan Inisiatif Gerakan Massal Peduli Sampah Plastik

Menurutnya, dari prediksi dan pengalaman tahun sebelumnya, peningkatan volume sampah Nyepi khususnya bekas pecaruan bisa mencapai 20 persen atau sekitar 90 kubik per hari dari kondisi normal.

“Biasanya sampah-sampah itu sudah tuntas tertangani pada ngembak geni,” tegasnya seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

Namun tahun ini, kata Pribadi berbeda. Bencana alam turut berkontribusi pada peningkatan volume sampah di wilayah perkotaan. Sehingga volume sampah naik drastic hingga mencapai 40 persen atau sekitar 180 meter kubik dari kondisi normal.

Menurut Ariadi kenaikan sampah paling tajam berasal dari sampah yang menumpuk di Jembatan Pemaron serta sisa pohon tumbang yang harus segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Dikonfirmasi, Jumat (8/3) ia tak menampik dengan meningkatnya volume sampah setelah perayaan Nyepi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News