Usai Nembak, Nonton Evakuasi Korban

Usai Nembak, Nonton Evakuasi Korban
Usai Nembak, Nonton Evakuasi Korban
Keesokan harinya, Bahagia mengaku ke Aceh Timur. Dia berniat mengembalikan pistol dengan kondisi peluru sisa, sudah dilepas dari silindernya. Karena senjata disewa melalui temannya itu dipakai buat nembak Sulaiman Rasyid.

“Hari ketiga saya ke Aceh Timur baliki senjata, karena saya tidak berniat membunuh orang lain juga Polisi. Dalam kondisi senjata terselip dipinggang, saya bisa lolos dari razia. Lalu kembali kekampung pergi kebun tanam pisang,”bebernya.

Bahagia melanjutkan, sebulan usai kejadian lalu dia berangkat ke Bakongan, disana dia bekerja jual beli ikan ke Medan. Tak lama, ke Lhong kerja pangkas rambut, tapi karena ada kejadian teroris. Lalu tersangka pergi ke Lamno, Aceh Jaya, disana dia juga jadi tukang pangkas,  ada sekitar empat bulan lebih, rinci anak kedua dari empat bersaudara, mengaku ayahnya Murdani dan ibunya Jannati. 

 

“Saya pulang ke Desa Lheu Barat, 20 hari sebelum puasa, karena sakit. Saat lagi duduk diwarung sama Darwi dan teman-teman, Selasa (21/9) malam, mendadak Polisi datang. Saya melarikan diri kepersawahan dan berhasil ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi pengerebekan,” ungkap Bahagia, seraya menampik jika dia dikabarkan telah melarikan diri ke Malaysia.

BIREUEN- Ini pembunuh berdarah dingin asal Bireuen. Bahagia, 23 tahun. Usai menembak mati korbannya, ia kembali ke TKP dan melihat langsung evakuasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News