Usai Pelesir, Presiden Mauritania Tertembak

Usai Pelesir, Presiden Mauritania Tertembak
Usai Pelesir, Presiden Mauritania Tertembak
Sumber itu tidak menyebut secara jelas di mana peluru bersarang di tubuh Abdel Aziz. Namun, dia menegaskan bahwa tak ada organ vital presiden yang terganggu hingga membahayakan nyawanya. Abdel Aziz pun diterbangkan ke Paris, Prancis, setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di tubuhnya.

Sejumlah media di Nouakchott melansir kabar simpang siur mengenai penembakan tersebut. Sebagian menyebut peluru menembus lengan Abdel Aziz. Sebagian lainnya menyatakan bahwa peluru bersarang di bagian perutnya.

Sumber militer lainnya mengatakan bahwa Abdel Aziz terkena tembakan di bagian lengannya ketika pulang dari Tweila, sekitar 40 kilometer dari ibu kota. Pelaku yang saat itu berada di dalam mobil menodongkan senjatanya ke arah presiden. Namun, dia tidak menyebut identitas penembak maupun motif penembakan.

Mauritania terus mengalami pergolakan politik setelah kudeta militer pada 2008. Anggota parlemen dari oposisi menuding bahwa Abdel Aziz mengingkari kesepakatan Dakar sehingga dia terpilih sebagai presiden pada 2009. Oposisi menginginkan sebuah pemerintahan transisi untuk mengambil alih kekuasaan dari Abdel Aziz yang dianggap sebagai pemimpin zalim. Mereka menuntut pemerintahan baru untuk menyelesaikan krisis terkait kemiskinan, angka pengangguran tinggi, perbudakan, dan pelanggaran HAM di Mauritania.

NOUAKCHOTT - Kepulangan dari acara liburan atau pelesir akhir pekan berubah menjadi petaka bagi Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz. Bahkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News