Ustaz HNW: Memakmurkan Masjid Bisa Cegah Radikalisme

Ustaz HNW: Memakmurkan Masjid Bisa Cegah Radikalisme
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat Sosialisasi Empat Pilar MPR yang dikemas dalam bentuk Temu Tokoh Nasional kerja sama MPR dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Jakarta, Minggu (13/12). Foto: Humas MPR.

“Kami sampaikan ke pihak China, justru kalau ingin menghilangkan radikalisme dari anak-anak muda maka mereka jangan dilarang ke masjid. Justru bukalah masjid itu supaya anak-anak muda datang ke masjid,” kata HNW.

Sebab, lanjut HNW, kalau anak-anak muda datang ke masjid maka mereka akan bertemu, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan jemaah lainnya mendengarkan nasihat-nasihat yang baik.

Namun, katanya, kalau masjid ditutup akhirnya anak-anak muda mencari pertemuan di tempat yang lain, yang tertutup dan eksklusif. "Anak-anak muda malah bertemu dengan mereka yang membuatnya menjadi radikal,” imbuhnya.

Sisi lain, HNW juga membahas Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) temu tokoh nasinonal ini.

Dia menjelaskan bahwa Empat Pilar MPR sesungguhnya adalah warisan jihad dan ijtihad, hadiah dari peran serta para kiai dan ulama baik dari ormas Islam maupun dari partai Islam.

HNW menyebutkan beberapa tokoh seperti KH Wahid Hasyim dari NU, KH Mas Mansyur dari Muhammadiyah, KH Abdul Halim dari PUI, dan lainnya.

“Para tokoh ini, baik dari NU, Muhammadiyah, PUI, Persis, Al Khairiyah, Partai-partai Islam, pastilah orang yang aktif di masjid, bukan sekadar jamaah, tetapi menjadi khatib dan orang yang memakmurkan masjid," katanya.


"Dengan kecintaan pada Indonesia, para tokoh ini menyelamatkan Indonesia dari Belanda dan dari paham komunisme. Inilah Indonesia sekarang yang diwarisi oleh mereka,” lanjut HNW.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menolak anggapan bahwa radikalisme muncul dari masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News