Ustaz Jabrix, Preman Berdarah Dingin yang Tobat Usai Mendengar Tausiah Perampok Insaf

Ustaz Jabrix, Preman Berdarah Dingin yang Tobat Usai Mendengar Tausiah Perampok Insaf
Sri Mulyono alias Ustaz Jabrix (kiri). Foto kanan, Ustaz Jabrix saat mengisi tausiah di Masjid Al Mukaromah Banyuanyar. Foto: DOK PRIBADI - Radar Solo

jpnn.com, SOLO - Seorang ustaz yang mengenakan baju koko dan peci warna gelap, melantunkan ayat suci Al-Qur'an di dalam Masjid Al Mukaromah, Banyuanyar, Banjarsari, Solo.

Sesekali, dia memberikan tausiyah kepada para jemaah dari atas mimbar masjid.

Ustaz itu adalah Sri Mulyono, lebih dikenal dengan panggilan Ustaz Jabrix.

Di masjid tersebut, dia berkesempatan mengisi rangkaian acara buka bersama (bukber) yang diinisiasi komunitas Ekspreso, Eks Preman Solo.

Di masa mudanya, Sri Mulyono dikenal sebagai preman berdarah dingin. Sudah tujuh kali keluar masuk bui.

“Saya pernah masuk penjara tujuh kali. Di Solo saya ditahan tiga kali, Sragen satu kali, Jogja satu kali, dan dua kali di Jakarta. Mulai dari kenakalan remaja hingga perampokan,” kata Sri Mulyono kepada Radar Solo.

Salah satu kasus paling berat, yakni saat Sri Mulyono terlibat dalam komplotan perampok “Slamet Gundul”.

Pembina Ekspreso itu pernah ikut andil beberapa kasus perampokan bersenjata. Bahkan sempat masuk daftar pencarian (DPO) polisi.

Ustaz Jabrik dahulu sarapan sabu-sabu, sekarang mengajari anak-anak membaca Al-Qur'an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News