Usulan Alutsista Rp 1.700 Triliun Tak Masuk Akal

Usulan Alutsista Rp 1.700 Triliun Tak Masuk Akal
Ilustrasi: Senjata Baru Produksi Pindad terdiri dari Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium dipamerkan usai diresmikan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6). Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Eksponen Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pro Jokowi-Amin, Ato' Ismail menanggapi usulan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebesar Rp 1.700 triliun.

Menurutnya usulan tersebut tidak tepat di tengah pandemi COVID-19.

Ato' beralasan Indonesia saat ini sedang membutuhkan biaya yang sangat besar biaya kesehatan dan untuk memulihkan perekonomian.

"Saat ini negara membutuhkan biaya besar untuk memulihkan keadaan ekonomi dan kesehatan akibat Corona," ujar Ato' dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/6).

Ato' menyarankan pengadaan alutsista sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan anggaran negara.

Menurut dia, utang Indonesia sudah mencapai 41 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sementara penanganan COVID-19 perlu dana besar, agar pemulihan ekonomi dan kesehatan berjalan lancar.

Ato' juga menyatakan sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata) yang dianut Indonesia lebih kuat.

Ato' menyebut usulan pengadaan alutsista hingga Rp 1.700 Triliun tak masuk akal.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News