Usung Tema Matrajiva, Pameran Artina Edisi Kedua Digelar di Sarinah

Usung Tema Matrajiva, Pameran Artina Edisi Kedua Digelar di Sarinah
Pembukaan pergelaran seni kontemporer Artina edisi kedua di Sarinah, Jakarta, Jumat (3/3). Foto: Dok. RHD

jpnn.com, JAKARTA - Pergelaran seni kontemporer Artina (art: seni, ina: Indonesia) memulai edisi kedua di Sarinah, Jakarta.

Kali ini, pameran tersebut mengusung tema matrajiva (matra: dimensi, jiva: spirit/ruh).

Artina fokus pada beragam ekspresi artistik yang merepresentasikan berbagai dimensi spiritualitas maupun religiusitas dalam kehidupan masyarakat.

Pameran kali ini melibatkan 22 seniman individual dan kolektif lintas disiplin yang menampilkan puluhan karya dalam wujud dan dimensi yang beragam.

Seniman yang terlibat di antaranya, A. D. Pirous, Monica Hapsari, Agnes Christina, Nadiah Bamadhaj, Agung Kurniawan, Natasha Tontey, Agus Suwage, Ni Nyoman Sani, Ahmad Sadali, dan Nyoman Nuarta.

Selain itu, ada juga Arahmaiani, Riar Rizaldi, Asmara Wreksono, Riri Reza & Mira Lesmana, Edward Hutabarat, Rubi Roesli, Gregorius Sidharta Soegijo, Samuel Indratma, I Made Somadita, Widayat, Lintang Raditya, dan Yori Antar & Rumah Asuh.

"Tema matrajiva terinspirasi dari keragaman budaya nusantara yang sarat akan nilai-nilai spiritual. Tak hanya itu, kami melihat saat ini seni menjadi manifestasi dari kepercayaan pada sesuatu yang lebih besar dari dalam diri manusia, sekaligus memanifestasikan tanggung jawab sosial seniman terhadap lingkungan dan masyarakatnya," kata Heri Pemad, Inisiator dan Direktur Artistik Artina di Sarinah, Jumat (3/3).

Artina edisi kedua menggandeng dua Kurator, Agung Hujatnika dan Bob Edrian dalam penyelenggaraannya.

Pergelaran seni kontemporer Artina (art: seni, ina: Indonesia) memulai edisi kedua di Sarinah, Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News