Usut Kasus Rasuah, KPK Garap Taufik Kurniawan PAN
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan tiba-tiba muncul di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (5/9). Info yang beredar menyebut mantan sekretaris jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjalani pemeriksaan terkait kasus suap yang menyeret Muhammad Yahya Fuad semasa aktif menjadi bupati Kebumen.
Namun, Taufik menyatakan kedatangannya di KPK untuk menjelaskan mekanisme pembahasan anggaran di DPR. “Ini penyelidikan. Saya saksi cuma dimintai keterangan bagaimana mekanisme penganggaran secara mekanisme di DPR,” ujarnya di KPK.
Taufik mengatakan dirinya sebagai wakil ketua DPR yang membidangi ekonomi dan keuangan sehingga dimintai keterangan soal mekanisme pembahasan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, katanya, ada penyidik yang mengonfirmasinya soal alokasi dana alokasi khusus (DAK) dan mafia anggaran.
Hanya saja Taufik enggan membeberkannya. “Semua yang saya tahu tentang anggaran saya sampaikan ke penyelidik," ujarnya.
Bahkan, Taufik memastikan kasus itu belum ada tersangkanya. “Ini bukan penyidikan kok," tegasnya.
Namun, sumber JawaPos.com di KPK mengatakan, pemeriksaan terhadap Taufik merupakan pengembangan dari kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat mantan Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad. "Pengembangan kasus Kebumen," terang sumber tersebut.
Bahkan, sumber itu menyebut Taufik mengetahui adanya suap dan gratifikasi yang diterima Yahya sebagai fee sejumlah proyek di Kebumen. Hanya saja, sumber itu masih enggan membeber lebih jauh soal keterlibatan Taufik. “Masih penyelidikan,” katanya.
Sedangkan persidangan terhadap Yahya di Pengadilan Tipikor Semarang pada awal Juli lalu mengungkap adanya aliran uang Rp 3,7 miliar ke Taufik Kurniawan. Fuad menyebut uang itu untuk pelicin agar Kebumen memperoleh DAK dari APBN 2016.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan muncul di kantor KPK untuk menjelani pemeriksaan terkait kasus suap yang tengah diselidiki lembaga antirasuah itu.
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- KPK Dalami Aliran Penerima Suap terkait Kasus Korupsi di DPR RI
- Dianggap Punya Harta Fantastis, Kepala Bea Cukai Purwakarta Anggap Ada Pemutarbalikkan Fakta