Utang Garuda Masih Rp 7 Triliun

Utang Garuda Masih Rp 7 Triliun
Foto: Jetphotos.net
JAKARTA - Garuda Indonesia masih harus membenahi kondisi keuangannya. Sebab, meski hingga akhir 2008 pendapatan maskapai nasional tersebut mencapai Rp 19,4 triliun, namun mereka masih memiliki utang sebesar USD 650 juta (sekitar Rp 7 triliun).

   

"Utang kita masih sekitar USD 650 juta, rinciannya kepada siapa saja tidak bisa disebutkan karena confidential (rahasia)," ujar Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Eddy Poerwanto, Kamis (23/4). Diakuinya, program restrukturisasi utang Garuda tersendat akibat krisis global.  Beberapa skenario restrukturisasi yang sudah dibuat terpaksa dikaji ulang.

   

Eddy menilai, sebagian besar utang sudah dalam tahap dokumentasi, karena sudah mencapai kesepahaman dengan para kreditor. Diharapkan, proses dokumentasi selesai dalam 2-3 bulan ke depan. Namun, sebagian kecil utang masih dalam bentuk outstanding sehingga Garuda masih harus melakukan negosiasi dengan kreditor. "Termasuk utang ke Bank Mandiri, kita masih nego.  Dalam waktu dekat mungkin bisa selesai," cetusnya.

   

Bukti kalau restrukturisasi utang dijalankan, Kementrian BUMN sudah memberikan lampu hijau kepada Garuda untuk melakukan IPO (initial public offering). Namun hal itu belum bisa dilakukan. Alasannya, kondisi bursa masih fluktuatif. "Saya berharap kondisi pasar bisa membaik sehingga kita bisa secepatnya IPO. Dari sisi legal kita sudah siapkan," tegasnya.

   

JAKARTA - Garuda Indonesia masih harus membenahi kondisi keuangannya. Sebab, meski hingga akhir 2008 pendapatan maskapai nasional tersebut mencapai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News