Utang Garuda Masih Rp 7 Triliun

Utang Garuda Masih Rp 7 Triliun
Foto: Jetphotos.net
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar menambahkan, di tengah situasi krisis ekonomi global, Garuda berhasil meraup keuntungan bersih sebesar Rp 669 miliar pada 2008. "Kita juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha (revenue) secara signifikan, pada 2007. Revenue kita Rp 14,2 triliun, pada 2008 revenue meningkat hingga 37 persen menjadi Rp 19,4 triliun," timpalnya..

   

Hal itu menurut Emir, dilakukan melalui berbagai program dalam aspek komersial, operasional, keuangan, peningkatan produktifitas karyawan, serta program efisiensi yang dilaksanakan pada 2008. Program itu berhasil meningkatkan jumlah penumpang yang diangkut dari tahun sebelumnya sebanyak 9,2 juta penumpang menjadi 10,1 juta penumpang. "Jumlah penumpang yang kita angkut meningkat sembilan persen," lanjutnya.

   

Garuda juga berhasil meningkatkan kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) dari 18,1 juta seat kilometer pada 2007 menjadi 20,1 juta seat kilometer pada 2008, atau mengalami peningkatan sebanyak 11 persen. Demi menjaga kinerja perseroan, Garuda menutup rute yang dianggap kurang menguntungkan dan mengalihkan armadanya ke rute yang lebih menguntungkan. "Kita baru saja tutup rute ke Darwin Australia," jelasnya. (wir/bas)

JAKARTA - Garuda Indonesia masih harus membenahi kondisi keuangannya. Sebab, meski hingga akhir 2008 pendapatan maskapai nasional tersebut mencapai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News