Utusan Joe Biden Promosikan Bisnis Energi Terbarukan, Menko Luhut Merespons Begini

Utusan Joe Biden Promosikan Bisnis Energi Terbarukan, Menko Luhut Merespons Begini
Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Urusan Iklim John Kerry. Foto: CHANDAN KHANNA / AFP

Dalam forum yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta dukungan para pemimpin global agar Indonesia bisa memimpin transisi menuju energi terbarukan.

"Untuk bisa mencapai hal itu, dibutuhkan dukungan dari para pemimpin global untuk membuka modal, teknologi dan kapasitas SDM. Saat ini adalah dekade untuk bertindak, saya berharap kepemimpinan Indonesia di G20 dapat mewujudkan ini baik untuk Indonesia maupun dunia," kata dia.

Menko Luhut mengatakan target komitmen untuk menghadapi perubahan iklim di bawah Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kurang dari satu dekade lagi.

Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Paris di New York pada 22 April 2016. Dengan perjanjian itu, Indonesia berkomitmen untuk melakukan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dan bergerak aktif mencegah terjadinya perubahan iklim.

Melalui Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia berkomitmen untuk memitigasi perubahan iklim dengan rencana penurunan emisi hingga tahun 2030 sebesar 29 persen sampai dengan 41 persen bila dengan dukungan internasional pada 2030.

"Target kami, Indonesia, pada tahun 2030, saya pikir kami memiliki setidaknya 21 gigawatt (GW) energi terbarukan di negara ini," kata Luhut.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa untuk mendukung implementasinya, Indonesia membutuhkan industri untuk bisa didukung.

Luhut mengatakan pemerintah Indonesia akan menentukan percepatan transisi energi yang bisa ikut mendukung penciptaan tenaga kerja, serta mendukung udara yang lebih bersih dan sehat.

Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Urusan Iklim John Kerry mendorong Indonesia untuk memanfaatkan peluang dalam bisnis pengembangan energi terbarukan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News