UV Tinggi

Oleh: Dahlan Iskan

UV Tinggi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MENGAPA Indonesia lebih tahan terhadap Omicron –varian terbaru Covid-19? Karena Indonesia bercuaca panas?

"Lebih karena tingkat sinar UV di Indonesia lebih tinggi," ujar ahli virus Indro Cahyono.

Dulu pernah ada yang berteori Covid-19 tidak akan masuk Indonesia. Itu karena Indonesia negara tropis. Panas. Bukan negara dingin bersalju.

Baca Juga:

Nyatanya Covid merajalela, pun di Indonesia. Sampai pernah mencapai lebih 40.000 kasus baru sehari. Tidak sampai satu minggu.

Dua varian baru yang merajalela di banyak negara tidak begitu berpengaruh di Indonesia: Delta dan Omicron. Dokter hewan Indro pun ingat peristiwa pribadi pada 2018. Sebelum ada Covid-19.

Hari itu, di sebuah laboratorium virus, Indro kelupaan sesuatu. Ia lagi memproses virus. Ruang lab lagi terang benderang. Lampu UV (ultraviolet) di lab itu kalah terang dengan lampu penerangan. Tidak begitu terlihat.

Baca Juga:

Ketika meninggalkan lab itu –tidak lama lagi akan masuk kembali– Indro lupa mematikan lampu UV. Saat kembali ke meja lab ia kaget: semua virus yang ia teliti telah mati.

Tahun lalu, ketika Covid-19 sudah masuk Indonesia, Indro melakukan eksperimen yang lain lagi. Di siang bolong. Jam 12.00. Cuaca lagi panas-panasnya. Sekitar 31 derajat.

Dulu pernah ada yang berteori Covid-19 tidak akan masuk Indonesia. Itu karena Indonesia negara tropis. Panas. Bukan negara dingin bersalju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News