Vaksin COVID-19 Berpotensi Jadi Komoditas Politik, Pemerintah Diminta Fokus Pada Kepentingan Masyarakat

Vaksin COVID-19 Berpotensi Jadi Komoditas Politik, Pemerintah Diminta Fokus Pada Kepentingan Masyarakat
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Akibat langkah proaktif ini, popularitas Doria naik di masyarakat. Hal inilah yang dinilai jadi pangkal dari manuver Bolsonaro menolak vaksin Sinovac.

Profesor ilmu politik Brasil, Claudio Couto, menilai langkah presiden l Bolsonaro hanya sekadar manuver politik jangka pendek. Sebab rencana kerja sama pengembangan vaksin di Brasil dengan Sinovac menggandeng negara bagian Sao Paolo. Gubernur Sao Paolo João Doria disebut calon kuat penantang Bolsonaro pada pemilu mendatang.

Karena itu rencana kerja sama Sinovac dengan turut menggandeng pemerintah Sao Polo coba digagalkan Bolsonaro. "(Langkah Bolsonaro) Itu tidak ada hubungannya dengan virus, lebih merupakan cara untuk menjegal Doria, yang disebut-sebut sebagai kemungkinan penantang untuk pencalonan kembali Bolsonaro pada pemilihan 2022,” kata Couto seperti dilansir laman AP, Rabu (21/10).

Sebaliknya, Joao Doria menegaskan langkah kerja sama dengan Sinovac hanya berdasarkan kebutuhan untuk kesehatan yang sangat mendesak. Dia menilai kerja sama ini mutlak diperlukan untuk segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di negara. Sebab Sinovac sudah terbukti aman dan sangat berhasil dalam menekan angka Covid di Cina.

"Ini bukan terkait ideologi, bukan politik, bukan pula untuk menjamin kesuksesan pemilu mendatang. Tapi memang ini hanya karena kebutuhan kita tentang vaksin itu sendiri," kata Doria menegaskan pentingnya vaksin Sinovac. (dil/jpnn)

Pemerintah diminta fokus untuk mengejar target pemenuhan vaksin pada masyarakat dan menghindari kontroversi.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News