Vaksin Merdeka

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Merdeka
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Gubernur merasa sudah mendapat penjelasan lengkap mengenai konsekuensi menjadi relawan. Termasuk harus menjalani dua kali suntikan. Ia merasa aman-aman saja.

Kenapa harus dua kali? "Karena vaksin ini bukan dari virus Covid-19 yang dilemahkan, tetapi dari virus yang dimatikan," katanya.

Itulah penjelasan yang ia terima. Maksudnya: vaksin ini lebih aman.

Sejauh ini di Tiongkok sendiri belum ditemukan efek negatif dari vaksin ini. Berarti Bio Farma nanti harus memproduksi dua kali lebih banyak dari jumlah orang yang harus divaksinasi.

Kalaupun Erick kini juga lagi bicara dengan dua perusahaan vaksin Tiongkok lainnya, bukan berarti meragukan Sinovac. Itu semata-mata melihat kemampuan produksi pabrik vaksin. Yang tidak akan sebesar keperluan seluruh dunia.

Bio Farma bukan baru sekali ini bekerjasama dengan Sinovac. Di program vaksinasi polio, misalnya, Bio Farma juga bekerja sama dengan Sinovac.

Saham Sinovac, yang sudah lama go public di pasar modal Nasdaq New York, mengalami kenaikan besar bukan di vaksin Covid-19 ini, tetapi saat mulai memproduksi vaksin hepatitis A dan B dulu. Sedang nama Bio Farma ngetop saat memproduksi vaksin flu burung.

Kini semua orang memang menunggu vaksin Covid-19 itu. Apalagi kalau melihat berita Harian DI's Way kemarin: kini di Beijing tidak wajib lagi pakai masker.

Saya salut tim Erick Thohir mampu menemukan jalan kuda itu. Membeli dulu dari Tiongkok itu saya anggap langkah yang sigap. Tidak ada lagi isu halal-haram. Tanpa harus terjadi caci maki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News