Vaksin Nusantara jadi Perhatian Dunia, Vox Point Indonesia Minta Pemerintah Bertindak

Vaksin Nusantara jadi Perhatian Dunia, Vox Point Indonesia Minta Pemerintah Bertindak
Handoyo Budi Sedjati (kanan) dan Terawan Agus Putranto. Foto: source for JPNN

Lalu, dicampur dengan saline atau 250 atau 500 g faktor perangsang koloni granulosit-makrofag (GM-CSF) sebelum injeksi. Kemudian dinilai untuk keamanan dan respons humoral.

"Pada Fase 2, 145 subjek diacak ke salah satu dari tiga formulasi yang ditentukan oleh inkubasi dengan tiga jumlah protein lonjakan yang sama tanpa GM-CSF, kemudian dinilai untuk keamanan dan respons seluler. Vaksin berhasil diproduksi untuk setiap subjek di titik perawatan."

"Sekitar 46,4% subjek memiliki efek samping (AE) grade 1; 6,5% memiliki grade 2 AE. Di antara 169 subjek yang dapat dievaluasi, tidak ada alergi akut, grade 3 atau 4, atau AE serius."

Pada fase 1, antibodi domain pengikat anti-reseptor meningkat pada 70% subjek pada hari ke-28.

"Pada fase 2, pada 127 subjek yang tidak memiliki sel penghasil interferon gamma tingkat tinggi pada awal, 94,4% telah meningkat pada hari ke-14 dan 96,8% pada hari ke-28."

Pembuatan vaksin pribadi di tempat perawatan juga bisa dilakukan. "Pengembangan lebih lanjut dari vaksin khusus subjek tersebut diperlukan," kata Handoyo. (*/jpnn)

Vaksin Nusantara membuktikan bahwa hasil karya anak bangsa diakui dunia internasional.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News