Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dimulai, Nakes Takut Protokol Kesehatan Mengendur

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dimulai, Nakes Takut Protokol Kesehatan Mengendur
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima suntikan vaksin buatan Sinovac. (Twitter: @jokowi)

Rumah sakit yang penuh ini termasuk tiga rumah sakit yang ditangani dr Andika.

"Dulu bulan Oktober dan September kita masih bisa geser-geser pasien. Kalau ada karyawan rumah sakit atau kenalan yang harus dirawat, [saat itu] kami masih bisa bantu, tapi sekarang sulit karena kondisinya memang full."

Ia menambahkan, tidak ada yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan saat ini saat kapasitas rumah sakit sudah tidak lagi bisa menampung pasien, meskipun banyak pasien yang rela mengeluarkan dana berapapun agar bisa dirawat.

"Sekarang kalau saya lihat-lihat, uang nggak ada artinya."

"Ada pengusaha yang selama ini banyak uang, bahkan bisasanya dia ngurus ventilator, mereka ini juga menghubungi karena kesulitan mencari rumah sakit atau kamar ICU karena kapasitasnya memang sudah penuh," ujar dr Andika.

Dokter Andika mengingatkan, tempat tidur atau kamar mungkin saja dengan mudah ditambah, tapi tidak bisa menjawab kebutuhan tenaga kesehatan yang terbatas.

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dimulai, Nakes Takut Protokol Kesehatan Mengendur Photo: Jumlah Tenaga Kesehatan yang meninggal dunia (12/01). (Supplied: LaporCOVID-19)

 

LaporCOVID-19 per hari Selasa (12/01) mencatat, lebih dari 600 orang tenaga kesehatan Indonesia telah meninggal dunia akibat COVID-19.

Indonesia memulai vaksinasi COVID-19 perdana dan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin di Indonesia, hari Rabu (13/01)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News