Varietas Inpari Jadi Benih Andalan Petani di Klaten

Varietas Inpari Jadi Benih Andalan Petani di Klaten
Petani panen di sawah. Foto: Humas Kementan

Retno berharap, teknologi baru mampu mendorong semangat tinggi bagi para petani untuk berkecimpung dalam dunia bisnis mandiri melalui penerapan teknologi.

“Kami berharap petani terus berkarya sehingga tumbuh jiwa enterpreneur yang dapat menambah pendapatan secara kreatif dan mandiri melalui penerapan teknologi pengolahan hasil samping dari produk utama menjadi beragam produk turunan yang juga memiliki nilai tambah yang tinggi," katanya.

Dalam kesepatan ini, Retno menyarankan agar para petani selain telah menggunakan alsintan untuk bertani secara modern, juga mulai memproduksi padi secara mandiri dengan menggunakan pupuk organik limbah produksi pertanian seperti jerami.

"Sehingga ke depan mereka tidak bergantung pada pupuk subsidi. Demikian halnya diharapkan ke depan, benih varietas unggul padi juga dapat diproduksi secara mandiri sehingga pada saat mulai tanam, benihnya telah tersedia ," katanya.

Ketua Gapoktan Desa Tumpukan, Suwarto menambahkan, para petani akan melakukan pemanaman serentak selama kurang lebih satu Minggu dengan luas total 124 hektar. "Semoga tidak ada halangan dan hasilnya memuaskan," tutup Suwanto. (ikl/jpnn)

Petani di Klaten, Jawa Tengah, mulai panen padi varieatas Inpari 32 dan Inpari 42 secara serentak mulai Rabu (6/5) lalu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News