Ventilator Salman

Oleh Dahlan Iskan

Ventilator Salman
Dosen ITB Dr. Ir. Syarif Hidayat. Foto: dokumentasi pribadi for disway.id

Saya ternyata pernah beberapa kali bertemu Dr. Syarif Hidayat. Dulu. Saat beberapa kali ke ITB --untuk memberikan kuliah umum.

Baca Juga:

Ventilator penemuan Syarif ini sudah mendekati babak final. Kemarin tim dari Kementerian Kesehatan sudah datang ke Masjid Salman. Untuk menguji ventilator pertama made in Indonesia itu.

Alat tersebut dikalibrasi. Diuji. Dites. ”Mudah-mudahan beberapa hari lagi izin dari Kementerian Kesehatan keluar,” ujar Syarif.

Syarif sangat optimistis. Ia sudah berkonsultasi dengan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Unpad sudah memberikan rekomendasi. Alat tersebut bisa dipakai. Bisa berfungsi.

Dengan rekomendasi FK Unpad itulah Syarif maju ke Kementerian Kesehatan.

Lewat tengah malam, ketika ide ventilator itu lahir, Syarif perlu uang untuk membuat modelnya. Namun ia tidak mau jauh-jauh mencari dana.

Itu terlalu lama dan rumit. Ia minta saja uang ke pengurus Masjid Salman. Menggunakan dana masjid.

Inilah alat kesehatan yang sangat diperlukan saat ini --di samping alat pelindung diri (APD). Sampai-sampai Presiden Donald Trump bertengkar dengan para gubernur di Amerika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News