Video Warga Australia Menolak Pakai Masker Jadi Viral di Media Sosial

Ia juga mengancam akan memberikan denda kepada mereka.
"Kelihatannya orang-orang lebih suka dipandang buruk dan mendapatkan jumlah 'like' banyak di media sosial dibandingkan mementingkan kesehatan dan keselamatan sesama warganya," katanya.
Pemberitaan dari kejadian yang sebelumnya tidak dilihat banyak orang kini menimbulkan pertanyaan apakah sebenarnya media telah memberitakan secara akurat reaksi publik terhadap peraturan COVID-19, selain dari kemungkinannya mempengaruhi kepatuhan orang-orang.
Ini bukan pertama kalinya pemberitaan media tentang pandemi telah menerima kritik.
Pemberitaan tentang obat dan vaksin yang mungkin bisa menyembuhkan COVID-19 pun dilihat sebagai penyebab dari timbulnya teori konspirasi dan kesalahpahaman tentang virus corona.
Dr Mathew Marques, dosen Psikologi Sosial di 'La Trobe University' yang telah mempelajari perilaku anti-sains dan pergerakan konspirasi, mengatakan perilaku anti-masker mirip dengan kepercayaan anti-vaksin.
Ia berpendapat media seharusnya tidak memberitakan pandangan ini.
Ia mengatakan kecil kemungkinannya video ini akan mendorong orang-orang untuk berhenti memakai masker, tapi khawatir akan mempengaruhi mereka yang sudah patuh.
Meningkatnya angka penularan virus corona di Australia mendorong pemerintahnya untuk memperketat aturan, namun tidak semua orang menaatinya
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas