Viky Sianipar Ogah Bagi-bagi Uang

Viky Sianipar Ogah Bagi-bagi Uang
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kultur masyarakat setempat adalah salah satu unsur penting yang menjadi daya tarik sebuah destinasi wisata. Seni adalah bagian dari kultur. Dan masyarakat Batak adalah masyarakat musikalis.

Karenanya, musisi kondang berdarah Batak, Viky Sianipar, berharap musik dijadikan bagian dalam pengembangan Danau Toba sebagai destinasi berkelas internasional.

Tentunya, musik tradisional dan lagu-lagu Batak yang banyak di antaranya sudah sangat populer.

Viky, yang terakhir merilis album Tiba Dream 5 (Mei 2015), berbagi pengalamannya saat ke Austria, beberapa waktu lalu.

“Di Austria, di setiap kampung punya panggung untuk pentas musik, dengan alat musik tiup khas sana. Saya sarankan, di kampung-kampung sekitar Danau Toba dibuatkan panggung, sebagai sarana warga masyarakat unjuk gigi bermain musik, dengan alat-alat musik tradisional Batak,” ujar Viky Sianipar kepada JPNN kemarin (4/3).

Dia yakin, para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Danau Toba akan tertarik dengan musik tradisional Batak, yang memang punya keunikan.

Selain itu, musisi yang konsisten meracik lagu-lagu Batak itu mengusulkan agar nantinya, setelah terbentuk Badan Otorita Pengelolaan Danau Toba, digelar festival musik tahunan bertaraf internasional. Lokasinya, sudah tentu di sekitar Danau Toba.

“Seperti Jakarta yang sukses dengan festival Java Jazz, dikelola secara profesional oleh sebuah PT. Even tahunan khusus musik seperti Java Jazz perlu digelar di Danau Toba. Nantinya di situ tampil musisi-musisi internasional. Tapi tetap ada musik dan lagu Batak,” beber Viky.

JAKARTA – Kultur masyarakat setempat adalah salah satu unsur penting yang menjadi daya tarik sebuah destinasi wisata. Seni adalah bagian dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News