Viral di Australia, Ribuan Alpukat Dibuang dan Dibiarkan Membusuk di Queensland, Kenapa?

Viral di Australia, Ribuan Alpukat Dibuang dan Dibiarkan Membusuk di Queensland, Kenapa?
Kelebihan pasokan alpukat membuat lebih murah bagi petani untuk membuangnya daripada mencoba peruntungan di pasar ekspor. (Supplied: Jan De Lai)

Mareeba mengatakan masalah kelebihan pasokan terjadi di samping peningkatan biaya input, termasuk pupuk, bahan kimia, dan bahan bakar.

"Petani adalah penentu harga dan sayangnya kami menetapkan harga berdasarkan permintaan pasar, dan kami tidak dapat menutup biaya kami … ini adalah waktu yang sangat, sangat sulit bagi industri alpukat."

Petani alpukat lain di Tablelands, kawasan utara Queensland yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada ABC bahwa dia kadang-kadang membuang produk karena tidak memenuhi standar dan tidak ingin menjual buah berkualitas buruk di pasar atas namanya.

Apa yang menyebabkan kelebihan pasokan alpukat Australia?

Produksi nasional telah berlipat ganda selama dekade terakhir, karena petani telah memanen uang dari tingginya permintaan negara akan buah tersebut.

Ini karena 10 hingga 20 persen dari semua alpukat yang ditanam di Australia dibeli oleh sektor penyaji makanan.

Secara tradisional, kawasan utara Queensland secara tradisional memasok sekitar dua pertiga dari alpukat Australia di pertengahan tahun ini, tetapi panen musim ini telah dirusak oleh sisa alpukat dari Australia Barat yang menyebabkan kelebihan alpukat di pasar dalam dua tahun berturut-turut.

Lonjakan besar produksi pada tahun 2021 sebagian besar disebabkan oleh kondisi musim yang baik di Australia Barat dan panen yang tertunda, sehingga memaksa persaingan di pasar yang biasanya sepenuhnya ditangani petani Queensland.

Ketua organisasi Alpukat Australia Jim Kochi mengatakan jumlah produk yang masuk ke pasar dari Queensland utara tinggi karena pohon yang telah ditanam selama lima tahun terakhir sekarang sudah berbuah.

Gambar alpukat yang dibuang dari bak sebuah truk ramai dibicarakan warga net Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News