Virus Corona di Selandia Baru: Kondisi WNI dan Pejabat Potong Gajinya Sendiri

Virus Corona di Selandia Baru: Kondisi WNI dan Pejabat Potong Gajinya Sendiri
PM Selandia Baru Jacinda Ardern sedang mempertimbangkan membuka perbatasan dengan Australia dan juga dengan Singapura. (AP: Nick Perry)

Duta Besar Luar Biasa RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengatakan kepada ABC bahwa sejauh ini dari 1.400 kasus COVID-19 di Selandia baru, tidak terdapat warga asal Indonesia.

Namun ia mengatakan ada 20 warga Indonesia yang "terdampar" di Selandia Baru karena berbagai alasan.

"Mereka baru bisa kembali ke Indonesia setelah penerbangan ke luar negeri kembali dibuka pemerintah Selandia Baru yang diperkirakan awal Juni," kata Dubes Tantowi Yahya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia, Kamis sore (16/04).

Dubes Tantowi, yang juga menjadi Duta Besar Luar Biasa RI untuk Samoa dan Kerajaan Tonga, merasa yakin jika Selandia Baru akan termasuk dalam negara-negara yang sukses menangani virus corona.

Menurut Tantowi Pemerintahan PM Ardern sudah mengambil kebijakan yang benar, melihat angka penularan COVID-19 di Selandia Baru terus menurun, dengan jumlah pasien di rumah sakit hanya 15 orang dan lebih banyak yang sembuh, sejak lockdown diberlakukan.

"Strategi Pemerintah yang mengkombinasikan science dan leadership dalam penanggulangan wabah COVID-19 layak dijadikan rujukan negara manapun," ujar Dubes Tantowi.

KBRI di Wellington hingga saat ini masih membuka layanan bagi warga Indonesia di Selandia Baru, meski sebagian besar staf-nya bekerja dari rumah karena mengikuti anjuran Pemerintah Selandia Baru.

"Setiap hari ada 3 staff yg bertugas di KBRI dalam rangka pelayanan konsuler terbatas dan memonitor keberadaan dan keadaan WNI.

Pemerintah Selandia Baru mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali perbatasan dengan Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News