Virus COVID-19 Tetap Jadi Ancaman Bagi Pasien Kanker, Ini Alasannya
Namun, setiap jenis vaksin memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat memengaruhi stimulasi sistem kekebalan tubuh sehingga membatasi kegunaan jenis vaksin tersebut.
Di sisi lain, efektivitas vaksin COVID-19 juga berkurang pada individu dengan gangguan fungsi sistem imun.
"Sebagai solusi, individu dengan gangguan sistem imun memerlukan opsi tambahan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih optimal," lanjutnya.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan antibodi monoklonal merupakan salah satu opsi untuk mencegah terjadinya COVID-19 pada kelompok rentan. Di samping memberikan perlindungan jangka panjang hingga 6 bulan dan efektif melawan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi.
"Selain menggunakan vaksin, imunisasi pasif berupa antibodi monoklonal dapat menjadi opsi sebagai extra protection," ujarnya.
Aryanthi Baramuli Putri, pendiri dan ketua Cancer Information and Support Center (CISC) menambahkan selain vaksin dan antibodi monoklonal, pasien kanker juga diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker.
"Apabila dibutuhkan, CISC juga senantiasa hadir untuk memberikan dukungan dan menyediakan informasi terkait pasien kanker dalam melindungi diri dari COVID-19," kata Aryanti. (esy/jpnn)
Virus COVID-19 tetap jadi ancaman bagi pasien kanker, simak penjelasan dokter spesialis penyakit dalam.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Lewat #SELANGKAH 2024, SILO Dukung Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia
- Ini Rahasia Meningkatkan Imun dengan Mudah
- Bisakah Pasien Kanker Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Pangeran Harry dan Istri Doakan Kesembuhan Kate Middleton
- Soal Isu Kadar Bromat pada Le Minerale, Kemenkominfo: Hoaks
- Dokter Hasto Ingatkan Masyarakat Tak Salah Paham soal Pendidikan Seksual Dini